Wednesday, May 25, 2011

Siapakah orangtua kita?
Saat orangtua yang kita kenal sepanjang tahun kita hidup, dalam hari-hari belakangan mulai menyakiti kita. Mereka membandingkan antara kita dan kakak kita. Membuat kita tampak benar-benar berbeda dari yang seharusnya. Mereka tak lagi membuat kita nyaman berada di rumah sehingga kita mulai bertanya-tanya, apakah ini benar ini rumah yang kita tempati, yang dulunya membuat kita nyaman. Ketika suatu rumah tak terasa lagi seperti rumah kita sendiri, lalu dimanakah rumah kita yang sebenarnya?

Ada hari dimana kita memang tak bisa memungkiri hati kita terluka karena perlakuan mereka yang tak bisa kita mengerti. Mereka membuat kita berpikir keras apa yang salah dengan diri kita. Mereka membuat kita bertanya apakah mereka benar-benar orangtua kita. Mereka membuat kita menangisi diri kita sendiri, haruskah? Saat hati ini benar-benar terluka, berhentilah papa, kau hanya makin membuat diriku membencimu.
Kita makin terpuruk dengan segala perkataan yang mereka keluarkan dari mulut mereka. Dan kita bertanya, benarkah itu? Benarkah yang mereka katakan? Haruskah kita menjadi seperti yang mereka inginkan sementara banyak alasan yang tak membuat kita nyaman untuk menjadi pribadi yang mereka inginkan.
Dan aku tahu tak seharusnya aku menulis tentang ini, tapi aku tak punya lagi tempat untuk mencurahkan segala perasaan yang aku rasakan tentang ini.
Andai saja mereka sadar akan perasaan yang sepertinya dipermainkan oleh keadaaan, yang mereka buat sendiri, dan aku benar-benar terjebak dalam situasi yang membuat aku hancur perlahan-lahan. Segala yang kau inginkan, aku juga menginginkannya. Tapi bagaimana aku bisa mengeluarkannya dari dunia mimpi jika kau tak membiarkan aku melakukannya. Kau membuat aku menahan segala perasaan sementara kau terus membuat aku terpuruk dengan situasi. Aku makin tak mengerti hal tentang kita. Aku makin tak ingin mengerti hal tentang kita. Aku makin menjauh dari segala sesuatu tentang kita. Aku hanya makin terluka jika aku terus berusaha membuat kau bangga. Pernahkah terpikir untuk membuat diriku bangga sebagai anak kalian?
aku yakin Tuhan mempercayakan aku untuk hadir di antara kalian. Lantas apakah aku dipercayai Tuhan untuk hadir di antara kalian? Apakah Tuhan percaya aku mampu melalui ini? Aku percaya Tuhan dapat memampukan diriku untuk menghadapi semua masalah, namun aku tak percaya akan diriku sendiri yang makin kerdil kepercayaan dirinya. Semua ketidakbisaanku mulai mengikis kepercayaan diriku ini, dan aku benar-benar membutuhkan sentuhan kalian, namun kalian tak pernah mau menyadarinya. Menyadari aku membutuhkan kehadiran kalian.

wonderzka . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates